Rabu, 20 Oktober 2010

Percaya Diri


Percaya diri

Percaya diri, sebuah kata yang sangat mudah diucapkan namun bagi sebagian orang sangat sulit dilakukan. Percaya diri menurutku adalah keadaan dimana seseorang mengenal dirinya, baik kelebihan maupun kekurangannya sehingga dapat memoles, mengembangkan dan memanfaatkan kelebihannya tersebut dalam waktu, tempat, n situasi yang tepat, bersamaan dengan itu, orang yang percaya diri juga dapat dengan rapi menutup kelemahannya jika dirasa perlu.

Dengan rasa percaya diri (PD) seseorang bisa tampil maksimal, tampil prima dalam kondisi apapun. Sekecil apapun kemampuan yang kita punya, jika kita dapat mengemas dengan baik maka akan terlihat berkilau. Itulah pandanganku tentang percaya diri. Mudah diuraikan tapi belum sepenuhnya dapat ku aplikasikan. Namun, semoga ulasan ini dapat membantu dan memotifasi kita untuk tampil percaya diri.

Menurut beberapa orang, percaya diri adalah kata kunci di zaman globalisasi ini. Karena beberapa hal seperti berikut:
a) Banjirnya informasi menuntut rasa percaya diri yang tinggi dalam menentukan pilihan dan melakukan filtrasi;
b) Persaingan yang makin ketat menuntut rasa percaya diri yang tinggi agar tampil sebagai pemenang;
c) Meroketnya beban dan biaya menuntut rasa percaya diri yang tinggi dalam mengambil keputusan efisiensi;
d) Tingginya tuntutan untuk kreatif, inovatif dan mampu melakukan pengembangan menuntut tingginya rasa percaya diri.

Jika ingin bertahan, satu kata ajaibnya adalah Percaya Diri. Dikutip dari tulisan sebuah situs dari lembaga QA Communications, menyimpulkan bahwa:
1. Tercapai atau tidaknya tujuan pribadi setiap orang, ditentukan oleh tingkat percaya dirinya dalam berkomunikasi secara lisan; dan
2. Tercapai atau tidaknya tujuan organisasi atau perusahaan, ditentukan oleh efektifitas dan efisiensi komunikasi di dalam, ke, dan dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Allah menciptakan manusia dimuka bumi ini dalam bentuk yang sempurna. Lengkap dengan fisik, hati dan akal. Tak ada makhluk lain yang lebih sempurna jika dibandingkan dengan manusia. Potensi yang ALLAH berikan kepada manusia lahir bersamaan dengan kelahiran setiap manusia, tanpa terkecuali. Tak ada manusia yang ketika lahir sudah pandai menulis, tak ada manusia yang langsung pandai berkomunikasi, tak ada manusia yg lahir sudah pandai berusaha, tak ada manusia yang lahir dengan berbagai keahlian keterampilan. Mari kita gali potensi kita, karena setiap orang pasti punya potensi dan keunikan masing2.


Tips menjadi Percaya Diri:
a. Tak banyak yang dapat kita lakukan pada poin pertama ini. Orang tua dan lingkungan kita yang dapat melakukan pada kita, yaitu buat suasana berkeuarga yang nyaman, saling memotivasi dan menghargai. Jangan ada hujat menghujat atau menyepelekan anggota keluarga. Karena hal itu dapat memberi ebergi negative untuk setiap pribadi di keluarga.

b. Kenali diri anda. Apa yang anda suka, apa yang anda bisa, keunikan pada diri anda, kekuatan anda, kelemahan anda, peluang anda, dan lain-lain.

c. Poin kedua tersebut susah didapat jika kita tidak bergaul, maka bergaulah dengan luas, jika anda malu, teruslah bergaul, semakin lama akan terbiasa. Dengan bergaul anda akan banyak berbagai referensi sehingga anda dapat mengetahui dan mengembangkan potensi diri.

d. Ikuti info yang berkembang. Jangan Cuma suka nonton sinetron, gosip atau pergi ke bioskop, tapi ikuti juga informasi-informasi yang menarik di media, baik cetak maupun elektronik. Dengan demikian wawasan anda akan semakin luas dan cara berpikir anda akan lebih terbuka (open minded)

e. Baca buku, baca buku, baca buku. Mari ciptakan baca buku sebagai life style kita. Penelitian mengatakan, hanya 13 persen dari mahasiswa Idonesia yang lebih suka membaca disbanding melakukan hal lain seperti main game dan hangout. Jumlah yang miris terjadi di kalangan akademis.

f. Selalu berfikir positif. Jika kita selalu berfikir pisitif energy tubuh kita pun akan menggerakkan kita untuk berbuat yang positif.

g. Jangan taku mengambil resiku. Coba segala hal yang penting untuk dicoba. Jangan pernah berhenti atau mundur sebelum mencoba. kadang ketakutan yang kita rasakan hanya sekedar imajinasi belaka. Jika sudah dicoba ketakutan-ketakutan yang membayangi pikiran kita tidak terjadi.

h. Selalu tanamkan “ihsan” dalam diri anda. Perasaan ihsan adalah perasaan bahwa allah selalu bersama kita, apa pun yang kita lakukan selalu dipantau oleh yang Maha Memantau, dengan demikian kita akan percaya, selama kita berbuat baik, allah akan menolong, menjaga dan membimbing kita.

Itulah sekilas info mengenai percaya diri. Semoga tulisan singkat ini dapat memotivasi kita untuk berbuat yang lebih baik. Ingatlah, setiap orang dilahirkan dengan bersamaan dengan keahlian masing-masing. Selamat menjadi pribadi yang percaya diri. Jadikan hari ini lebih baik dari kemarin. Dan jadi lah sang pencerah bagi dunia yang fana ini. Terima kasih.

3 komentar:

  1. Satu lagi,narsis juga perlu lho.tapi kadarnya harus cukup,kalau berlebih pasti anda sudah bisa menebaknya sendiri.
    Salam hangat dari pengagummu yang masih ngulibek di wajah buku.

    BalasHapus
  2. to anonim...
    yups bener..nardid juga emang perlu....artinya, kita juga perlu loh nunjukkin kemampuan yang kita punya...bukan untuk ria,,,tp untuk dimanfaatkan....asal kadarnya pas,,,kalo kelebihan ntar over dosis...hehe
    makasih yah udah mau baca tulisanku yang acakan ini...^_^

    BalasHapus